Evaluasi Dan Analisis Strategi Penuntasan Buta Huruf Fungsional Pada Usia Produktif Di Daerah Kawasan Tapal Kuda Dan Madura |
Array Cetak Array |
Oleh Dr. M. Ishaq , M.Pd
|
|||
![]() ABSTRAK Ishaq, M. Dkk. 2008. Evaluasi dan Analisis Strategi Penuntasan Buta Huruf Fungsional pada Usia Produktif di Daerah Kawasan Tapal Kuda dan Madura. Laporan Penelitian. Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang. Kata Kunci: strategi, buta huruf, fungsional, usia produktif. Angka buta huruf yang masih tinggi di Provinsi Jawa Timur khususnya di wilayah tapal kuda dan Madura merupakan sesuatu yang memprihatinkan. Karena itu pada tahun 2005 pemerintah Indonesaia mencanangkan program pemberantasan buta aksara intensif dengan melibatkan sebanyak mungkin komponen bangsa dengan dana sekitar satu triliun rupiah. Dalam penelitian ini permasalahan yang melatar belakangi ialah: (1) tingginya angka buta huruf pada usia produktif di wilayah tapal kuda dan Madura, (2) masih rendahnya kualitas sumber daya manusia di wilayah tapal kuda dan Madura yang ditandai dengan rendahnya penguasaan keterampilan dan keahlian, dan (3) masih rendahnya daya saing masyarakat di wilayah tapal kuda dan Madura dibanding masyarakat di kabupaten/kota lain di Provinsi Jawa Timur. Tujuan penelitian ini ialah untuk mendeskripsikan: (l) tingkat buta huruf fungsional pada usia produktif di kabupaten kota wilayah tapal kuda dan Madura (2) hambatan-hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan penuntasan buta huruf fungsional pada usia produktif di wilayah tapal kuda dan Madura, dan (3) program yang harus dilakukan untuk mengurangi angka buta huruf fungsional pada usia produktif di wilayah tapal kuda dan Madura. Penelitian ini berupaya melihat tingkat buta huruf di wilayah tapal kuda dan Madura dari beberapa sudut pandang. Dari hasil evaluasi dan analisis diketahui bahwa dari sudut pandang tempat tinggal maka penduduk yang tinggal di desa memiliki proporsi buta huruf yang lebih tinggi, dari sudut pandang jender maka wanita memiliki tingkat buta huruf lebih tinggi dibanding pria. Dari evaluasi dan analisis yang telah ditempuh dalam penelitian ini diperoleh informasi bahwa adat-istiadat telah menjadi kendala dalam upaya 2 penuntasan buta huruf fungsional pada usia produktif di wilayah tapal kuda dan Madura (dalam hal ini adat-istiadat berpengaruh sangat kuat membatasi ruang gerak kaum wanita. Metode yang digunakan dalam penelitian yang juga bertujuan untuk mengetahui program yang harus dilakukan untuk mengurangi angka buta huruf fungsional pada usia produktif di wilayah tapal kuda dan Madura ini ialah metode AHP yang mempertimbangkan sejumlah kriteria yang berpengaruh pada model (metode) penuntasan buta huruf yang akan dilaksanakan di kawasan tersebut. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan metode AHP yang penyelesaiannya menggunakan bantuan software exspert choise 09 diperoleh hasil yaitu program yang dilaksanakan untuk mengurangi angka buta huruf fungsional dengan metode assosiasi dan metode iqra menjadi prioritas utama dalam upaya penuntaan buta huruf fungsional pada usia produktif di wilayah tapal kuda dan Madura dengan bobot l2,7%, metode reflect l2,3%, seterusnya bobot terkecil adalah metode abjad dengan bobot 9,3%. Metode assosiasi dan metode iqra adalah metode penuntasan buta huruf yang mendorong warga belajar 'mengasosiasikan" huruf arab untuk keperluan membaca, menulis, dan berhitung bahasa Indonesia dengan yang biasanya menggunakan huruf latin. Metode pada program yang dilaksanakan untuk mengurangi angka buta huruf fungsional ini sangat tepat mengigat tapal kuda dan Madura merupakan kawasan yang di dalamnya terdapat komunitas muslim tradisional atau lingkungan pesantren. Selain itu, hasil analisis dengan metode AHP menunjukkan bahwa aspek yang paling sensitif terhadap perubahan bobot untuk mengubah prioritas altematif metode dalam upaya penuntasan buta huruf fungsional di wilayah tapal kuda dan Madura adalah tingkat kebutuhan belajar warga belajar masyarakat dengan bobot 21,6%, sedangkan sebaliknya kriteria yang paling rendah sensitivitasnya adalah kriteria bahan belajar dengan bobot 5,2% yang artinya perubahan bobot pada kriteria kebutuhan belajar warga belajar masyarakat akan mempengaruhi alternatif-alternatif metode yang digunakan dalam penuntasan buta huruf di wilayah tapal kuda dan Madura. Disarankan agar program pemberantasan buta aksara pada usia produktif di wilayah tapal kuda dan Madura dilaksanakan dengan mewujudkan lingkungan masyarakat yang gemar belajar sehingga dapat mempercepat pengentasan dari belenggu kebodohan, kemiskinan, keterbelakang-an, dan ketidakberdayaan. Hal itu memerlukan koordinasi, kolaborasi, sinergi antar unsur yang terkait di wilayah tapal kuda dan Madura. Evaluasi dan Analisis Strategi Penuntasan Buta Huruf Fungsional pada Usia Produktif di Daerah Kawasan Tapal Kuda dan Madura ini merupakan kerjasama antara: Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Jawa Timur dengan Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Malang Tahun 2008. Dowload kover disini Download fulltext disini
|